Ikut Berbagi Indonesia Salurkan Beasiswa untuk 6 Anak Yatim Piatu yang Kehilangan Orang Tua di Hari yang Sama
Friday, 16 May 2025
Friday, 16 May 2025
Medan Marelan, 16 Mei 2025 – Duka mendalam menyelimuti enam bersaudara di Medan Marelan setelah kehilangan kedua orang tua mereka secara mendadak dalam satu hari. Sang ibu meninggal dunia pada Kamis pagi, 15 Mei 2025, disusul ayah mereka pada siang harinya. Dalam sekejap, keenam anak yang masih belia ini menjadi yatim piatu. Anak tertua baru berusia 14 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, sementara si bungsu bahkan belum genap berusia 3 tahun.
Di tengah kesedihan yang menyelimuti, secercah harapan datang melalui program Bantuan Beasiswa Yatim dari lembaga kemanusiaan IBI (Ikut Berbagi Indonesia). Bantuan senilai Rp 2.000.000 diserahkan kepada keluarga asuh, kakak dari ibu mereka yang kini merawat keenam anak tersebut dengan penuh ketulusan.
"Ini bukan hanya tentang bantuan materi, tapi juga tentang menjaga asa dan masa depan mereka. Kami ingin anak-anak ini tetap bisa melanjutkan pendidikan dan tidak kehilangan harapan," ujar Bang Koko Cihuy selaku pimpinan Ikut Berbagi Indonesia saat penyerahan bantuan.
Anak-anak yang terlihat masih terpukul oleh kepergian orang tua mereka, menyambut bantuan ini dengan hangat. Meskipun luka kehilangan masih segar, mereka menunjukkan semangat untuk terus belajar dan melanjutkan hidup.
"Anak-anak ini adalah pejuang kecil. Dengan cinta dan dukungan dari masyarakat, insyaAllah mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berakhlak," ucap sang pengasuh sambil menahan haru.
Bantuan ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak dukungan yang akan datang, baik dalam bentuk beasiswa lanjutan, pendampingan psikologis, maupun kebutuhan pokok sehari-hari. Ikut Berbagi Indonesia juga membuka donasi bagi siapapun dermawan yang ingin berkontribusi untuk meringankan beban keenam anak ini.
Mari kita bersama-sama menjadi bagian dari pelipur lara mereka. Karena di balik tangis anak yatim, ada peluang pahala dan keberkahan yang tak ternilai.